Disiplin
Manusia adalah makhluk pribadi dan sekaligus sebagai makhluk sosial. ini berarti
tidak seorang pun dapat hidup tanpa orang lain. Dalam kehidupan bermasyarakat, kita
tidak boleh mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum.
Ketertiban dan keteraturan dalam masyarakat tidak terwujud secara tiba-tiba,
melainkan harus dilakukan secara terus menerus. Untuk itu dibutuhkan sikap disiplin
dari seluruh anggota masyarakat, termasuk di dalamnya disiplin disekolah, seperti
disiplin belajar dan disiplin mengerjakan tugas sekolah.
Sikap disiplin dimulai dari sendiri dan dari lingkungan keluarga, karena
keluarga merupakan tempat utama bagi penanaman sikap disiplin. Keteladanan
dalam lingkungan keluarga biasanya berawal dari perilaku orang tua atau anggota
keluarga lainnya.
Demikian pula dalam penerapan pelaksanaan tata tertib sekolah. Diharapkan
siswa untuk menaati dan mematuhinya, sehingga dapat ditegakkan disiplin disekolah.
Apabila ketertiban sekolah tidak dapat dijalankan semestinya, maka ketidaktertiban
akan terjadi, sehingga berakibat terganggunya kegiatan belajar mengajar disekolah.
(dikutib dari buku PPKn SLTP, balai pustaka)
Rabu, 26 September 2012
Jumat, 14 September 2012
Katakan Tidak Pada Narkoba
Andai aku memakai narkoba? Tidak! itu tidak boleh dan tidak akan terjadi. Aku
tidak akan mengorbankan masa depanku dengan kenikmatan sesaat alias
meneteskan setitik nila pada susu sebelangga. Rugi, kan!
Narkoba, no way, harus jadi semboyan setiap pemuda. Tidak ada alasan untuk
mencicipi narkoba. Entah untuk kebahagiaan, melepaskan tekanan batin,
apalagi sekedar ikut-ikutan atau sekedar gengsi. Yang terakhir ini adalah remeh
yang menunjukan pelakunya mudah terbawa arus, lemah komitmen dan tidak
istiqomah. Menjadikan narkoba sebagai tempat pelarian jelas tidak menyelesaikan
masalah. Justru membuat hati kita mati dan jauh dari Tuhan. Biasanya ini terjadi
karena kurangnya rasa syukur serta tidak sabar menghadapi cobaan.
tidak akan mengorbankan masa depanku dengan kenikmatan sesaat alias
meneteskan setitik nila pada susu sebelangga. Rugi, kan!
Narkoba, no way, harus jadi semboyan setiap pemuda. Tidak ada alasan untuk
mencicipi narkoba. Entah untuk kebahagiaan, melepaskan tekanan batin,
apalagi sekedar ikut-ikutan atau sekedar gengsi. Yang terakhir ini adalah remeh
yang menunjukan pelakunya mudah terbawa arus, lemah komitmen dan tidak
istiqomah. Menjadikan narkoba sebagai tempat pelarian jelas tidak menyelesaikan
masalah. Justru membuat hati kita mati dan jauh dari Tuhan. Biasanya ini terjadi
karena kurangnya rasa syukur serta tidak sabar menghadapi cobaan.
Langganan:
Postingan (Atom)